Miris, Habis Bakar Terbitlah Sawit!
Kebakaran hutan dan lahan yang melanda beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan beberapa waktu lalu menyisakan kisah menyesakkan. Dibalik penderitaan masyarakat akan asap yang sangat mengganggu kesehatan, ada kisah yang menyayat hati dibaliknya. Ya, sesudah asap hilang, kini muncul sawit!
Tak perlu dipungkiri lagi memang aktivitas pembakaran lahan dan hutan menjadi salah satu penyebab parahnya kebakaran yang terjadi, selain karena faktor alam. Di beberapa lokasi, kebakaran memang sengaja diciptakan oleh oknum tak bertanggung jawab sebagai upaya untuk penyiapan lahan tanam. Pada dasarnya, penyiapan lahan dengan cara dibakar lebih mudah dan murah ketimbang menggunakan alat. Inilah alasan kuat mengapa beberapa oknum sengaja membakar lahan. Yang menjadi sebuah ironi, pembakaran justru dilakukan diatas lahan gambut yang memang menyimpan jutaan ton bahan bakar yang siap “membakar”.
Berselang beberapa waktu ketika titik-titik api sudah mulai padam, mulailah bermunculan bibit-bibit sawit yang sudah tertanam di lahan tersebut. Seakan mempertegas bahwa lahan tersebut memang sengaja dibakar untuk kepentingan tertentu. Sungguh miris, demi uang, ada saja oknum yang sampai hati mengorbankan keselamatan dan kesehatan jutaan rakyat tak bersalah.
Ya, problematika kebun dan perusahaan sawit memang sangat kompleks. Dari sisi ekologi, konversi lahan hutan menjadi kebun sawit membuat keadaan paru-paru dunia makin kritis. Tak pelak dari tahun ke tahun suhu bumi makin meningkat karena “mesin-mesin” yang memproduksi oksigen dibabat terus menerus. Sampai saat ini, masih banyak LSM dan organisasi masyarakat yang menolak perluasan kebun sawit di Sumatera.
Menjadi dilema memang karena sawit menjadi salah satu sumber pemasukan negara yang cukup besar. Tidak sedikit perusahaan yang berani menggelontorkan dana milyaran bahkan trilyunan rupiah untuk mendapatkan jaminan pengusahaan kebut sawit ke pemerintah. Tak heran pula, beberapa oknum pemerintah sudah terjerat kasus suap lahan sawit.
Sawit, secara ekonomi menjanjikan, namun secara ekologi mematikan. Mematikan satwa, flora langka, setidaknya untuk saat ini. Sampai kapan polemik ini akan berlanjut. Pemerintah yang selalu dituntut rakyat tak pernah transparan mengenai kasus ini. Atau mungkin mulut sudah dibungkam berkoper-koper rupiah?
Rakyat perlu pemerintah yang tegas, terbuka, dan transparan. Kerjasama-kerjasama dengan perusahaan sawit perlu dikurangi, setidaknya agar konversi lahan hutan menjadi kebun sawit dapat berkurang. Tak ada lagi kebakaran, tak ada lagi pembabatan. Semoga!
#DilemaSawit #SaveOurForest