Mengapa Tanah Gambut Mudah Terbakar?
Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari timbunan seresah dalam jangka waktu yang lama sehingga membentuk lapisan yang sangat tebal. Kondisi tanah gambut yang tergenang membuat seresah ini tidak terdekomposisi secara sempurna(lambat) sehingga mengendap didalam air dan terjadi reaksi secara anaerob.
Tanah gambut sendiri sebenarnya memiliki beberapa fungsi diantaranya penyimpan carbon, penyimpan air, menjaga keanekaragaman hayati daerah basah, serta untuk agrikultura. Kandungan bahan organic yang tinggi membuat gambut menjadi penyimpan carbon yang sangat besar. Dilema lahan gambut yaitu dalam kondisi tergenang, gambut akan mengeluarkan gas Metana. Sedangkan jika dikeringkan melalui kanalisasi, proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat sehingga akan terjadi emisi carbon dalam jumlah besar.
Gambut bisa menyimpan air hingga 3-4 kali dari beratnya sendiri. Hal ini terjadi karena kandungan bahan organic yang menyusun tanah gambut. Bisa dibayangkan berapa ton atau liter air yang akan hilang ketika lahan gambut dikeringkan. Dari sisi ekologi, lahan gambut sendiri menjadi rumah bagi berbagai flora fauna yang belum tentu bisa kita jumpai di vegetasi lain.
Pembuatan kanal merupakan cara untuk menghilangkan air yang menggenangi tanah gambut. Nantinya tanah gambut yang kering akan bisa ditanami dengan jenis-jenis pohon tertentu dengan treatment khusus. Bahkan lahan gambut menjadi lahan potensial untuk menerapkan system agroforestry untuk meningkatkan produktivitas lahannya. Namun disisi lain pengeringan tanah gambut akan membuatnya mudah terbakar. Kebakaran tanah gambut bukanlah api yang berkobar diatas permukaan tanah namun bara api yang terus menjalar didalam tanah, sehingga sangat sulit untuk memadamkannya ketika sudah terjadi kebakaran. Lapisan bahan organic yang tebalnya bisa mencapai lebih dari 3m membuat penentuan titik api menjadi sangat sulit. Metode pemadaman yang diterapkanpun berbeda dengan pemadaman pada umumnya. Proses pemadaman api ditanah gambut akan efektif jika dilakukan dengan alat khusus yang dapat menyuntikkan air ke dalam tanah. Namun permasalahan yang sering kali dihadapi dalam upaya pemadaman yaitu sulitnya mendapatkan air dilokasi dan panasnya tanah yang diinjak oleh petugas pemadam.
Ya, hingga kini tanah gambut masih menjadi dilema bagi pemerintah Indonesia. Potensi pemanfaatan tanah gambut sama besarnya dengan potensi kebakaran yang mengancam. Hal ini yang membuat kita harus hati-hati dalam pengelolaan gambut. Sebenarnya kebakaran dilahan gambut bisa diminimalisir jika penegakan hukum bagi oknum pembakar lahan dilaksanakan secara baik. Mungkin sekian ulasan singkat saya mengenai tanah gambut, semoga bermanfaat.
menjadi suatu dilema karena gambut menyimpan begitu banyak kekayaan alam, namun disisi lain justru banyak dihancurkan untuk dikonversi menjadi kebun sawit yang memang sangat menguntungkan.. nice share mas
benar sekali mas.. tapi untuk solusi supaya kebakaran lahan gambut tidak terulang ditahun2 berikutnya harus dibuat peraturan konservasi lahan gambut, harus dalam keadaan tergenang, stop kanalisasi